Berdasarkan laporan yang diterima Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI), belakangan ini jumlah penipuan berkedok undian kembali ramai
setelah sebelumnya sempat ‘meredup’. Setiap hari, setidaknya ada 5
pengaduan yang diterima YLKI. “Seiring perkembangan teknologi media yang dipakai juga mengalami perubahan,” ujar Sularsi, SH, Legal & Public Complain
YLKI. Berdasarkan data. Pelaku tidak pernah kehabisan akal untuk
mengelabui korbannya. Setelah via surat dan sms mulai tidak mempan,
modus-modus baru mulai dirancang dan dilancarkan. Nah, supaya kita tidak
turut menjadi korbannya, mari kita mempelajari modeus baru tersebut:
1. Kupon dalam Bungkus.
Pelaku memasukkan kupon ke dalam kemasan produk, biasanya sabun mandi, pasta gigi, atau sabun cuci. Kupon berisi tulisan, “Selamat Anda memenangkan sebuah mobil X, silahkan menghubungi, dan seterusnya…”
Saat menghubungi nomor telepon yang tercantum, langsung deh, Anda
diminta mentransfer ‘uang administrasinya’. Untuk melakukan modus ini,
pelaku biasanya membeli produk produk dalam jumlah besar. Setelah
membuka kemasannya dan memasukkan kupon, kemasan kembali direkatkan,
lalu pelaku meletakkan produk secara diam-diam di rak toko.
2. Pembersih Gratis.
menyamar sebagai Sales Promotion Girl (SPG) atau Sales Promotion Man
(SPM) yang menawarkan produk pembersih kaca gratis. Jika kita
menerimanya, pelaku akan menggiring kita untuk mengisi biodata. Sambil
mengisi biodata, kita akan diajak ngobrol tentang pekerjaan, produk
elektronik yang dimiliki di rumah, jumlah kartu kredit, dan lainnya
–pokoknya mendekati sensus harta. Lalu pelaku mempersilahkan kita
mengambil kupon undian. Ketika kupon dibuka, kita dinyatakan menang
grandprize sepaket produk rumah tangga berharga belasan juta rupiah.
Tapi syaratnya, kita harus beli satu produk di tokok tersebut, boleh
memakai uang tuani atau kartu kredit. Sampai disini terdengar adil?
Tidak juga. Karena produk yang harus dibeli harganya selangit! Sekilas
memang tidak seperti penipuan. Tapi jika diteliti lebih lanjut, harga
yang Anda bayarkan untuk satu produk jauh lebih mahal dari total paket
granprize yang sebenarnya! Maklum, yang dikasih adalah produk
berkualitas (super) rendah. Melaporkan kasus ini agak sulit, karena
proses penipuannya sangat rapi, seolah-olah kita membli produk –padahal
ditipu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar